Dalam kecemburuan terhadap Maria, Aisyah ra pernah berkata kepada istri Rasulullah lainnya, " Tidak pernah aku menaruh rasa cemburu kepada perempuan mana pun kecuali kepada Maria, karena dia memperoleh anak dari Rasulullah sedangkan kita tidak mendapatkannya. "
Melihat sikap para istrinya terhadap Maria, Rasulullah menjadi sedih dan banyak berdiam diri. Siang dan malam beliau memanjatkan do'a dan memohon ampun kepada Allah atas segala kemelut yang menimpa keluarganya. Allah pun menjawab lewat firman-Nya yang berbunyi, " Hai Nabi, mengapakah engkau haramkan sesuatu yang dihalalkan Allah bagimu, karena menuntut keridhoan istri istrimu... " (QS.At-Tahriim/66:1)
Setelah bisa mengigatkan para istrinya, cobaan datang menerpa Rasulullah dan Maria. Ibrahim sang buah hati mendadak sakit dan meninggal dunia di usia yang belum menginjak 2 tahun. Tidak dapat dilukiskan lagi kesedihan hati Rasulullah sampai beliau menitikkan air mata. Direngkuhnya Maria yang dirundung kesedihan seraya mengatakan, " Sesungguhnya buat Ibrahim telah disediakan seseorang untuk menyusuinya di surga." Mendengar ucapan dari Rasulullah yang menyejukkan kalbu, Maria akhirnya mampu melepas kepergian buah hatinya dengan penuh keikhlasan.
Sejak kepergian Ibrahim, seolah ada yang hilang dari kehidupan Maria meski ia mengisinya dengan semakin mendekatkan diri kepada Allah. Namun, selimut duka belum mau beranjak dari kehidupan Maria. Tak lama setelah Ibrahim menutup mata, Rasulullah pun meninggalkan dirinya untuk selama lamanya. Maria semakin merasa asing pada dirinya. Hati perempuan mana yang tak akan lara, hidup di negeri orang, jauh dari sanak saudara, dan ditinggalkan oleh orang orang yang sangat dicintainya.
Sepeninggalan Ibrahim dan Rasulullah, Maria lebih banyak mengurung diri sambil terus memanjatkan doa kepada Allah. Sampai akhir hayatnya, Maria dikenal sebagai salah seorang muslimah yang sangat taat kepada Allah. Ketika perempuan di sekelilingnya mencemooh dan menaruh iri padanya, Maria tetap sabar dan tak pernah putus beribadah. Untuk mengenangnya, sebuah mesjid didirikan di lembah sungai Nil, Mesir, desa kelahiran Maria Al-Qibthya, sang ummul mukminin.
sumber : majalah Noor
No comments:
Post a Comment
PLEASE SUPPORT & FEEDBACK TO BUILD!
(MOHON SARAN & KRITIK YANG MEMBANGUN!)