About Me

My photo
Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia
Hai! Perkenalkan, Nama saya Aida Hanabi, teman-teman saya suka memanggil saya Ai-chan. Sekarang saya sudah mulai menjalankan bisnis fashion sendiri, yang berpusat di kota Banjarmasin, Kal-sel, Indonesia. Dan saya juga bekerja sebagai Freelance Fashion Consultant, Design, & Fashion Stylist. Saya memiliki toko yang menjual Accecories perhiasan, Souvenir, jam tangan kaos kaki dan kebutuhan remaja lainnya. Jika ingin tahu lebih lengkapnya mengenai diri saya silahkan mengkonfirmasi saya di Facebook atau twitter dengan e-mail: Aida_hanabi@yahoo.co.id atau Follow Instagram saya @Aida_hanabi dan @RumahBusana_Nur78

Tuesday, September 1, 2009

Maria Al- Qibthya, Gadis Mesir yang Dipersunting Nabi (Part 3)

DUKA MARIA
Dalam kecemburuan terhadap Maria, Aisyah ra pernah berkata kepada istri Rasulullah lainnya, " Tidak pernah aku menaruh rasa cemburu kepada perempuan mana pun kecuali kepada Maria, karena dia memperoleh anak dari Rasulullah sedangkan kita tidak mendapatkannya. "

Melihat sikap para istrinya terhadap Maria, Rasulullah menjadi sedih dan banyak berdiam diri. Siang dan malam beliau memanjatkan do'a dan memohon ampun kepada Allah atas segala kemelut yang menimpa keluarganya. Allah pun menjawab lewat firman-Nya yang berbunyi, " Hai Nabi, mengapakah engkau haramkan sesuatu yang dihalalkan Allah bagimu, karena menuntut keridhoan istri istrimu... " (QS.At-Tahriim/66:1)

Setelah bisa mengigatkan para istrinya, cobaan datang menerpa Rasulullah dan Maria. Ibrahim sang buah hati mendadak sakit dan meninggal dunia di usia yang belum menginjak 2 tahun. Tidak dapat dilukiskan lagi kesedihan hati Rasulullah sampai beliau menitikkan air mata. Direngkuhnya  Maria yang dirundung kesedihan seraya mengatakan, " Sesungguhnya buat Ibrahim telah disediakan seseorang untuk menyusuinya di surga." Mendengar ucapan dari Rasulullah yang menyejukkan kalbu, Maria akhirnya  mampu melepas kepergian buah hatinya dengan penuh keikhlasan.

Sejak kepergian Ibrahim, seolah ada yang hilang dari kehidupan Maria meski ia mengisinya dengan semakin mendekatkan diri kepada Allah. Namun, selimut duka belum mau beranjak dari kehidupan Maria. Tak lama setelah Ibrahim menutup mata, Rasulullah pun meninggalkan dirinya untuk selama lamanya. Maria semakin merasa asing pada dirinya. Hati perempuan mana yang tak akan lara, hidup di negeri orang, jauh dari sanak saudara, dan ditinggalkan oleh orang orang yang sangat dicintainya.


Sepeninggalan Ibrahim dan Rasulullah, Maria lebih banyak mengurung diri sambil terus memanjatkan doa kepada Allah. Sampai akhir hayatnya, Maria dikenal sebagai salah seorang muslimah yang sangat taat kepada Allah. Ketika perempuan di sekelilingnya mencemooh dan menaruh iri padanya, Maria tetap sabar dan tak pernah putus beribadah. Untuk mengenangnya, sebuah mesjid didirikan di lembah sungai Nil, Mesir, desa kelahiran Maria Al-Qibthya, sang ummul mukminin.

sumber : majalah Noor

No comments:

Post a Comment

PLEASE SUPPORT & FEEDBACK TO BUILD!

(MOHON SARAN & KRITIK YANG MEMBANGUN!)

Contact Us

Name

Email *

Message *